TANAH BUMBU – Pemkab Tanah Bumbu dan Pemprov Kalimantan Selatan mengharapkan pengendalian secara sinergis terhadap penyakit malaria.
Harapan tersebut disampaikan dalam peringatan atau momentum hari malaria se dunia yang digelar di Hotel Ebony Batulicin, Senin (29/04/2024).
Momentum tersebut menegaskan tentang upaya penanganan dan penanggulangan, sehingga masyarakat dapat lebih aman dan terhindar dari potensi penyakit tersebut.
Pertemuan advokasi pengendalian malaria tersebut dihadiri Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalsel Hj Raudhatul Jannah, Sekretarias Daerah Tanah Bumbu Ambo Sakka, serta jajaran dinas kesehatan.
“Berdasarkan pengamatan, yang kena malaria di daerah ini lebih banyak daerah luar atau pendatang,” ujar Sekretaris Daerah Tanah Bumbu, Ambo Sakka.
Untuk mengantisipasi demikian, Sekda mengingatkan kepada Dinkes Tanah Bumbu agar setiap warga yang datang wajib untuk diperiksa kesehatannya di momentum hari malaria se dunia tersebut.
“Potensi demikian besar adanya, karena akses geografis di daerah kita bisa ditempuh melalui darat, laut dan udara,” tuturnya.
Perlu diketahui, Tanah Bumbu dianggap menjadi daerah yang dinamis terkait pertambahan penduduk di Kalimantan Selatan. Belum lagi setelah ditetapkan kawasan ekonomi khusus.
Diperkirakan akan ada 70 ribu tenaga kerja yang bakal diisi oleh orang luar Kalsel, khususnya Tanah Bumbu sendiri.
“Untuk penanganan ini diperlukan peran semua pihak agar saling bersinergi, sehingga malaria di Tanah Bumbu bisa dikendalikan,” pungkasnya.
Dalam kesempatan itu, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalsel, Hj Raudhatul Jannah, menyampaikan malaria saat ini menjadi permasalahan kesehatan masyarakat, selain angka kematian bayi, anak balita dan ibu hamil.
Eliminasi malaria adalah sebagai upaya untuk membebaskan masyarakat dari malaria mulai tahun 2023 sampai dengan 2030.
Berdasarkan catatan, Indonesia sudah berhasil membebaskan 388 dari 514 di kabupaten kota di Indonesia dari Malaria.
Untuk Kalsel telah membebaskan 10 dari 13 kabupaten kota, sedangkan target eliminasi tersebut adalah tahun 2027. Untuk 3 kabupaten di Kalsel yang belum eliminasi malaria yakni Kabupaten Balangan, Kotabaru dan Tanah Bumbu.
“Kalau melihat tahunnya masih lama, tapi kalau dikerjakan, maka tidak terasa,” tuturnya.
Dia mengharapkan penanganan malaria semakin turun sesuai yang diharapkan.
“Untuk mencapai target penangan malaria itu, saya rasa tidak perlu sampai 2030. Paling tidak 2026 sudah bisa diatasi asalkan kita sama sama sinergi memeranginya,” pungkasnya.