Rakor dipimpin langsung Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian. Menurut BPS angka inflasi sebagaimana tertera di angka target 3% year on year bahkan dari bulan Maret ke April turun dari 0,5 ke 0,25%.

Angka tersebut meskipun menarik tapi tidak menggambarkan sesuatu yang dinikmati oleh masyarakat.

Mayoritas masyarakat menikmati harga yang stabil daerah dengan inflasi yang tinggi tapi masyarakatnya belum menikmati harga yang stabil tersebut.

Diketahui bahwa angka yang ada, baik provinsi di atas angka nasional bahkan ada kabupaten dan kota yang mencapai 7%.

APBD diharapkan bulan April Mei mencapai target paling tidak di angka 30-40% pendapatannya baik dari pusat maupun dari PAD.

Belanja yang diharapkan tidak jauh dari pendapatan belanja pemerintah memiliki dua fungsi utama yaitu membuat uang yang beredar di masyarakat, sehingga masyarakat memiliki daya beli yang kuat.

”Konsumsi rumah tangga akan meningkat, merupakan kontributor untuk membangun atau membuat angka ekonomi grow atau pertumbuhan ekomoni. Sementara fungsi daripada belanja pemerintah adalah mendorong swasta menstimulasi untuk bangkit,” ujar Tito Karnavian

Turut Hadir pada Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi tersebut Kabag Ekononi, Dinas Perhubungan, Bagian Hukum, Inspektorat dan Instansi terkait lainnya.