Istilah pelakor (perebut laki orang) sudah akrab di telinga masyarakat Indonesia. Fenomena ini kerap menjadi sorotan di media sosial, terutama melalui video yang memperlihatkan istri sah melabrak pihak ketiga di depan suaminya. Namun, apa yang membuat wanita tertarik pada pria beristri? Studi dan penelitian memberikan beberapa penjelasan menarik di balik fenomena ini.
Penelitian: Pria Beristri Dinilai Lebih Menarik
Sebuah studi yang diterbitkan di PLOS One menemukan bahwa wanita cenderung menganggap pria yang sudah memiliki pasangan lebih menarik. Dalam eksperimen tersebut, meskipun status pria dinyatakan sudah menikah, banyak wanita tetap meluangkan waktu untuk memerhatikan foto-foto pria tersebut.
Penelitian lain yang mempresentasikan foto seorang pria kepada sejumlah mahasiswi menemukan hasil serupa. Sebanyak 90% wanita mengaku tertarik pada pria yang diberitahu sedang menjalin hubungan, dibandingkan hanya 59% yang tertarik ketika diberitahu pria tersebut lajang.
“Wanita lajang benar-benar lebih tertarik pada pria yang sudah menikah,” ungkap Melissa Burkley, seorang peneliti dari Oklahoma State University, kepada New Scientist.
Fenomena Biologi dan Psikologi: “Aman” dan “Berpengalaman”
Penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Human Nature mengungkapkan bahwa wanita, terutama yang lebih muda atau kurang berpengalaman, lebih tertarik pada pria beristri karena melihat mereka sebagai sosok “aman” dan “stabil.” Dalam perspektif biologi evolusi, hal ini dikenal sebagai mate-choice copying atau penyalinan pilihan pasangan.
Wanita melihat pria beristri sebagai individu yang sudah teruji, memiliki kemampuan untuk membangun hubungan, dan memberikan rasa aman. Fenomena ini semakin kuat ketika pria dipasangkan dengan pasangan yang lebih menarik, menciptakan persepsi bahwa pria tersebut memiliki kualitas yang diinginkan.
Teori vs. Realitas: Ketertarikan Tidak Selalu Berlanjut
Meski penelitian mendukung teori bahwa wanita tertarik pada pria beristri, hal ini lebih bersifat teoritis daripada praktis. Banyak wanita yang tertarik pada pria beristri tidak benar-benar ingin mengejar hubungan tersebut. Faktor tabu dan tantangan mencuri pasangan orang lain sering menjadi batasan.
Namun, peneliti mencatat bahwa daya tarik ini bisa menimbulkan kompleksitas dalam hubungan, terutama jika pria tersebut tidak mampu menjaga komitmennya.
Kesimpulan
Fenomena ketertarikan wanita pada pria beristri merupakan kombinasi dari faktor biologis, psikologis, dan sosial. Penelitian menunjukkan bahwa status pria sebagai pasangan yang sudah “teruji” sering kali meningkatkan daya tarik mereka. Namun, penting untuk diingat bahwa ketertarikan ini tidak selalu berujung pada tindakan, karena norma sosial dan etika tetap menjadi pertimbangan utama.
Kita dapat belajar dari fenomena ini bahwa pentingnya menjaga komitmen dan batasan dalam hubungan tidak hanya melibatkan pihak yang sudah menikah tetapi juga masyarakat secara keseluruhan.