Kalimantan Smart – Gunung Papua, salah satu titik di jalur alternatif yang menghubungkan Banjarbaru dengan Batulicin, kembali menjadi tantangan berat bagi para pengendara. Kondisi jalan yang terjal dan licin membuat banyak kendaraan, terutama mobil pribadi, kesulitan untuk menanjak. Fenomena ini menjadi pemandangan yang kerap terjadi, terutama saat intensitas lalu lintas meningkat.
Banyak kendaraan yang terpaksa berhenti di tengah tanjakan Gunung Papua akibat tidak mampu melanjutkan perjalanan. Namun, semangat gotong royong masyarakat menjadi pemandangan yang menginspirasi di tengah kesulitan ini. Sejumlah relawan secara sukarela turun tangan membantu para pengendara. Mereka mendorong dan membantu kendaraan untuk melewati medan berat tersebut.
“Ini sudah menjadi hal biasa di sini. Kalau ada mobil yang tidak kuat menanjak, kami yang ada di sekitar langsung membantu,” ujar salah seorang relawan yang enggan disebutkan namanya. Dengan alat sederhana seperti kayu pengganjal, para relawan bersatu membantu pengendara menyelesaikan perjalanan mereka.
Kondisi jalan di Gunung Papua memang memerlukan perhatian serius. Selain tanjakan curam, jalan ini juga minim fasilitas keselamatan seperti rambu peringatan dan penerangan. Hal ini menjadi tantangan tambahan bagi pengendara, terutama bagi yang baru pertama kali melintasi jalur ini.
Para pengendara yang melintas di jalur ini pun mengapresiasi bantuan dari para relawan. “Kalau tidak ada mereka, mungkin kami harus menunggu berjam-jam sampai ada bantuan. Semoga jalur ini bisa segera diperbaiki agar lebih aman dan nyaman bagi semua pengguna jalan,” ujar salah satu sopir.
Gunung Papua bukan hanya sekadar medan berat, tetapi juga menjadi simbol solidaritas dan kerja sama masyarakat setempat. Para relawan yang membantu tanpa pamrih ini membuktikan bahwa kebersamaan adalah kunci untuk menghadapi segala tantangan. Namun, di sisi lain, fenomena ini juga menjadi pengingat bahwa infrastruktur jalan yang lebih baik sangat dibutuhkan untuk menjamin keselamatan pengendara di jalur vital ini.
