Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Kabupaten Tanah Bumbu Gelar Publikasi Hasil Pengukuran Balita untuk Aksi Konvergensi Stunting

Kalimantan Smart - Rabu, 2 Oktober 2024 | 12:05 WIB

WhatsApp-Image-2024-10-02-at-15.10.03-scaled-1-750x430

Tanah Bumbu – Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Kabupaten Tanah Bumbu mengadakan kegiatan publikasi hasil pengukuran balita dalam rangka Aksi Konvergensi Stunting. Acara tersebut dibuka secara resmi oleh Bupati Tanah Bumbu, HM Zairullah Azhar, yang didampingi Sekretaris Daerah, Ambo Sakka, di Ruang Rapat Bupati.

Kepala Dinas DP3AP2KB Tanah Bumbu, Erli Yuli Susanti, dalam kesempatan tersebut memaparkan perkembangan terkait stunting di wilayahnya. Berdasarkan data dari Aplikasi Elektronik Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat (e-PPGBM), terjadi penurunan angka stunting di Kabupaten Tanah Bumbu.

“Pada bulan Juni 2024, dari total 27.423 balita, terdapat 762 anak yang mengalami stunting. Namun, pada bulan Agustus, jumlah balita berkurang menjadi 27.113, dengan 665 di antaranya mengalami stunting,” ungkap Erli. Dengan demikian, angka stunting di Kabupaten Tanah Bumbu mengalami penurunan dari 2,78% menjadi 2,42% dalam periode yang sama.

Bupati Zairullah Azhar mengungkapkan pentingnya kerjasama dalam mempercepat penurunan stunting. Ia menegaskan bahwa upaya ini merupakan tanggung jawab bersama yang melibatkan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) terkait, camat, kepala desa, dan tim pendamping keluarga. “Dukungan dari camat dan kepala desa sangat diharapkan untuk mencapai hasil optimal,” tegasnya.

Lebih lanjut, Zairullah juga menyoroti peran penting Tim Pendamping Keluarga dalam mendampingi keluarga berisiko stunting. Ia menekankan bahwa mereka memiliki tanggung jawab besar dalam mensinergikan berbagai kegiatan untuk mencapai target penurunan stunting. “Stunting memiliki dampak serius bagi generasi selanjutnya, maka upaya penurunan stunting harus mendapatkan perhatian dan dukungan dari semua elemen masyarakat, baik pemerintah maupun swasta,” ujarnya.

Dengan latar belakang pendidikan di bidang kesehatan, Zairullah Azhar memahami betul bahwa stunting dapat menyebabkan masalah serius, seperti gagal tumbuh, gagal kembang, dan gagal metabolik. Melalui kegiatan ini, diharapkan seluruh pihak dapat bersinergi demi tercapainya generasi yang sehat dan bebas dari stunting.

Tags
Artikel Terkait
Rekomendasi
Terkini