Tanah Bumbu – Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Penelitian dan Pengembangan (Bappeda Litbang) Kabupaten Tanah Bumbu menggelar rapat sinkronisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDes) untuk membahas strategi penanganan stunting di desa-desa wilayah Bumi Bersujud, Rabu (02/10/2024). Rapat tersebut diadakan di Ruang Rapat Kantor Bappeda Litbang dan dihadiri oleh perwakilan dari berbagai dinas terkait.
Dalam rapat ini, Arwin Hartono, Fungsional Perencana Ahli Pertama dari Bappeda, menegaskan pentingnya alokasi minimal 2 persen dari APBDes untuk penanganan stunting di masing-masing desa. “Alokasi ini harus digunakan secara tepat dan diarahkan untuk intervensi spesifik, terutama bagi kelompok sasaran 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK),” ujarnya.
Arwin menjelaskan bahwa kelompok 1000 HPK, yang meliputi ibu hamil, ibu menyusui, serta anak usia 0-23 bulan, merupakan prioritas utama dalam upaya pencegahan stunting. Ia juga menambahkan bahwa penanganan sejak dini sangat penting dalam mencegah kasus stunting di masa mendatang. “Kita harus fokus pada pencegahan sejak dini. Kegiatan intervensi spesifik perlu diarahkan kepada kelompok ini,” katanya.
Adapun intervensi spesifik yang dibahas dalam rapat ini meliputi pemberian makanan tambahan bagi balita yang mengalami masalah gizi, seperti balita dengan gizi kurang, gizi buruk, berat badan rendah, dan balita yang sudah stunting. Selain itu, penyuluhan dan pemberian makanan tambahan bagi ibu hamil dan menyusui di posyandu juga menjadi agenda penting yang dibahas.
Arwin menekankan bahwa intervensi harus dilakukan secara komprehensif dan berkelanjutan agar angka stunting di Tanah Bumbu bisa terus menurun. “Intervensi ini harus berjalan terus-menerus, agar dampaknya bisa terasa dalam jangka panjang,” jelasnya.
Dengan adanya rapat ini, diharapkan setiap desa di Tanah Bumbu dapat memaksimalkan penggunaan anggaran 2 persen dari APBDes untuk mendukung program penanganan stunting. “Kami berharap langkah ini dapat membantu menciptakan generasi yang lebih sehat dan terbebas dari masalah gizi buruk,” tutup Arwin.
Melalui rapat ini, pemerintah daerah berharap kolaborasi yang lebih kuat antara desa dan instansi terkait untuk mempercepat penurunan angka stunting di Kabupaten Tanah Bumbu, demi masa depan generasi yang lebih baik.